Popular Post

Posted by : Uchiha sasukeee Thursday, 25 April 2013


 

Pada akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin banyak. Sistem pendidikan ada yang diselenggarakan oleh kelompok keagamaan dan oleh pemerinta Kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh kelompok keagamaan lebih menitikberatkan pada pendidikan agama, seperti agama Islam.

 

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Akhir abad ke-19 sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia semakin banyak, oleh:
  1. Kelompok keagamaan
      Agama Islam melalui pesantren
      Agama yang lain sesuai penanaman agama masing-masing
  1. Pemerintah kolonial Belanda
      Memiliki kurikulum yang jelas
      Untuk memenuhi tenaga kerja yang bisa baca tulis

 

Sejak dilaksanakannya Politik Etis, pemerintah Belanda kemudian banyak mendirikan sekolah dan berjejang mulai dari sekolah yang setingkat SD sampai pendidikan tinggi. Kemudian yang dimaksud dengan pendidikan kolonial adalah pendidikan yang diorganisasi oleh pemerintah kolonial.Penyelenggaraan pendidikan itu seiring dengan kepentingan pemerintah itu sendiri, berupa kebutuhan akan pegawai terdidik dan terampil, baik di kantor pemerintah atau perkebunan. Karena kepentingan tersebut, pada mulanya pendidikan tidak merata untuk semua orang.


Sekolah yang didirikan Belanda, a.l. :

1.      Kwekkschool (sekolah guru) untuk mencetak tenaga guru asli bumi putera

2.      Hoofdenschool (sekolah pangreh praja) untuk memenuhi tenaga kerja sebagai pegawai di pemerintah Belanda

3.      Hollandsch Inlandsche School (sekolah rendah untuk anak bumi putera) agar anak-anak bumi putera tidak buta huruf

4.      Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda

 

Pelaksanaan pendidikan bagi bangsa Indonesia yang diselenggarakan pemerintah kolonial Belanda mempunyai ciri – ciri sebagai berikut.

1.      Penerapan prinsip gradualisme (berangsur – angsur, lambat dan bertahap dalam penyediaan pendidikan bagi anak – anak Indonesia.

2.      Dijalakannya sistem dualisme dalam pendidikan yang membedakan pendidikan bagi anak Belanda dan pendidikan bagi bumi putera.

3.      Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan terbatas, yaitu untuk menghasilkan pegawai administrasi.

4.      Tidak adanya perencanaan pendidikan yang sitematis untuk pendidikan bagi anak.

 

5.      Sekolah-sekolah yang Berdiri pada Masa Kolonial Belanda

 

Berikut ini adalah sekolah – sekolah yang berdiri pada masa kolonial Belanda :

a. Pendidikan Setaraf SD, meliputi sekolah – sekolah :

1.      Eerste Klasse School (Sekolah Kelas Satu), yang diperuntukkan bagi anak – anak bangsawan Indonesia, dengan lama pendidikan 4 – 5 tahun.

2.      Twede Klasse School (Sekolah kelas satu), yang diperuntukkan bagi anak – anak masyarakat biasa dengan lama pendidikan 3 tahun.

3.      Volkschool (Sekolah Desa ), lama pendidikan 3 tahun.

4.      Vervolgschool (Sekolah lanjutan), sebagai lanjutan dari Volkschool, lama pendidikan 2 tahun.

5.      Schakel School (Sekolah Schakel), yaitu sekolah sambungan yang dapat dilanjutkan ke MULO, lama pendidikan 5 tahun.

6.      europese Lagere School /ELS (Sekolah Belanda), Lama pendidikan 7tahun

7.      Hollands Inlandse School/HIS (Sekolah Hindia Belanda), lama pendidikan 7 tahun.

8.      Hollands Chinese School/HCS (Sekolah cina), lama pendidikan 7 tahun.

 

b. Pendidikan Setaraf SMP/SMA, yaitu :
  1. Meer Uitgebreid Lager Onderwijs/MULO (Pendidikan Rendah Lebih Ekstensif) lama pendidikan 3 – 4 tahun
  2. Algemene Middelbare School /AMS (Sekolah Menengah Umum), sebagai lanjutan dari MULO, lama pendidikan 3 tahun
  3. Hogere Burgerreschool/HBS (Sekolah Menengah), lama pendidikan 5 tahun
  4. Kweek School/KS (Sekolah Guru), lama pendidikan 6 tahun.
c. Pendidikan Tinggi meliputi :
  1. Opleiding school voor Inlandse Ambtenaren / OSVIA (Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi)
  2. School tot Opleding van Indische Artsen / STOVIA (Sekolah Kedokteran Jawa)
  3. Rechts Hooge School / RHS (Sekolah Hakim Tinggi
  4. Technishe Hooge School (Sekoalh Teknik Tinggi)

Lembaga pendidikan yang jumlahnya semakin banyak, ternyata tidak semuanya dapat dimasuki oleh golongan bumi putera. Pemerintahan Kolonial Belanda nasih menggunakan sistem deskriminatif. Bagi anak-anak bumi putera, sekolah yang harus dimasuki ialah sekolah khsusus yang menggunakan kurikulum yang berbeda dengan anak-anak Eropa. Oleh sebab itu, apabila anak bumi putera ingin melanjutkan sekolah lebih tinggi, maka ia harus memasuki sekolah anak-anak Eropa. Anak bumi putera yang boleh sekolah di Eropa hanyalah anak-anak keturunan bangsawan atau yang orang tuanya bekerja pada pemerintahan Belanda.


Perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia ternyata dalam jangka waktu yang panjang dapat mengubah kedudukan sosial di masyarakat dan melahirkan satu golongan baru dalam masyarakat yaitu golongan cendekiawan. Golongan cendekiawan inilah yang nantinya mengadakan perubahan mengenai sistem perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © BELAJAR BERSAMA - SMKN 1 Bantul - Powered by Blogger - Designed by Muhammad Riyantoro -