- Back to Home »
- Gerakan Kebangsaan di Beberapa Negara Asia Afrika
Posted by : Uchiha sasukeee
Thursday, 25 April 2013
·
Keteladanan Mahatma Gandhi dan Jawaharlal Nehru dalam
rangka merebut kemerdekaan India dari Inggris
·
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 memberi sinyal
bahwa bangsa lain dapat menang melawan bangsa Eropa
·
Keberhasilan bangsa Filipina mengusir bangsa Spanyol
tahun 1898
·
Keberhasilan China menurunkan kaisar yang korup pada
awal abad ke-20
·
Perjuangan Myanmar melawan Inggris untuk merdeka
Perjuangan Mahatma
Gandhi
Gandhi telah mulai merintis perjuangannya sejak di berada di
Afrika Selatan. Pada tahun 1893 dimana dia melihat adanya perlakuan
diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat terhadap masyarakat India,
serta masyarakat kulit hitam di sana untuk melakukan tindakan non-kooperasi
terhadap pemerintah / penguasa Afrika Selatan.
Gandhi
menemukan penindasan tidak hanya pada mereka yang membangkang, namun juga pada
yang luka-luka dan meregang nyawa. Dalam catatan hariannya, Gandhi menulis,
"Saat itu tak ada orang Eropa yang bersedia membantu membalut luka
mereka...Kami harus membersihkan luka-luka orang Zulu yang tidak dirawat
setidaknya setelah lima atau enam hari yang lalu, karena itu luka-lukanya
membusuk dan sangat menakutkan. Kami menyukai pekerjaan kami."Situasi itu
menjadi peletup kesadaran Gandhi bahwa kekerasan tak bisa diselesaikan dengan
kekerasan. Bila mata dibalas dengan mata, semua manusia akan gelap mata.
Kesadaran lain yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus memberikan pelayanan
terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya.
Kesadaran
ini diwujudkan dalam prinsip perjuangan: bramkhacharya
(mengendalikan hasrat seksual), satyagraha
(kekuatan kebenaran dan cinta), swadeshi
(memenuhi kebutuhan sendiri) dan ahimsa
(tanpa kekerasan terhadap semua makhluk). Setelah itu, Gandhi terus-menerus
melakukan perlawanan kesewenang-wenangan dengan gerakan tanpa kekerasan.
Misalnya, Gandhi menolak aturan diskriminatif dengan mogok makan, berjalan kaki
bermil-mil, membuat garam sendiri ketika semua rakyat harus membeli garam dari
pemerintah Inggris, dan sebagainyaBagi Gandhi, hasrat seksual merupakan sumber
dari kejahatan dan cenderung mementingkan diri sendiri, yaitu nafsu, amarah,
dan agresi. Hasrat seksual dapat ditaklukkan melalui penolakan terhadap adanya
pamrih yang selalu mengikuti perbuatan, untuk itulah ia bertekad menjalani
prinsip bramkhacharya. Ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa terikat pada
prinsip Kebenaran Ilahiah. Inilah prinsip satyagraha, yaitu kepercayaan bahwa
jiwa dapat diselamatkan dari kejahatan dunia, dan juga dapat memberikan
pertolongan, sejauh jiwa itu senantiasa berada dalam pencariannya terhadap
Tuhan melalui kebenaran dan hanya kebenaran.Swadeshi dapat diartikan dalam
beberapa arti yang bermacam-macacm oleh kaum politik India itu sendiri. Ada
yang mengartikan sebagai suatu boikot tak mau membeli barang-barang buatan
Inggris, yakni sebagi suatu taktik pejuangan menyerang.