Posted by : Uchiha sasukeee
Thursday, 25 April 2013
Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional
·
Faktor Intern
·
Faktor Ekstern
Faktor Intern
1. Adanya kaum
cendekiawan
2. Penderitaan,
penindasan, dan perlakuan diskriminatif
3. Pengaruh politik
balas budi/Politik Etis
4. Kenangan kejayaan
di masa lampau
Faktor ekstern
1. Kemenangan Jepang
melawan Rusia tahun 1905
2. Masuknya
paham-paham baru ke Indonesia
a. Nasionalisme
b. Liberalisme
c. Sosialisme
d. Pan-Islamisme
e. Demokrasi
3. Perkembangan
Nasionalisme di kawasan Asia Afrika khususnya di Asia Tenggara pada paruh
pertama abad ke-20
Nasionalisme
Arti luas: perasaan
cinta terhadap bangsa dan tanah airnya Terbentuk karena persamaan nasib,
budaya, karakter, dan keinginan hidup bersama Arti sempit: perasaan cinta
terhadap bangsa yang berlebihan sehingga memandang rendah bangsa lain
(chauvinisme)
Liberalisme
Dari kata Liberty
yang artinya bebas Dicetuskan Adam Smith dalam buku “Wealth of Nations”
tentang perjuangan ekonomi Liberal dan mengecam campur tangan pemerintah dalam
masalah ekonomi. Juga mempengaruhi bidang politik dan agama Adanya paham
Liberalisme memunculkan keinginan menentukan nasib sendiri
Sosialisme
Menekankan
perhatian pada masyarakat secara keseluruhan Muncul karena perkembangan
industrialisasi sebagai dampak liberalisme yang melahirkan golongan kapitalis,
Golongan kapitalis mengeksploitasi kaum proletar/kaum miskin (buruh) Kaum
proletar bangkit menyuarakan agar segalanya menjadi milik bersama
Tokoh : Karl Marx
dari Jerman
Pan-Islamisme
Paham yang
menginginkan / mencita-citakan manifestasi dari prinsip islam mengenai
pentingnya persatuan dan kesatuan antar umat islam di seluruh dunia. Al-wahdah
al-islamiyah / al-ittihad al-islamiyah : Umat islam merupakan satu kesatuan
yang utuh dan universal di seluruh dunia tanpa kecuali
Demokrasi
Suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat Pertama kali dilaksanakan di Yunani
yaitu di Polis Athena berupa demokrasi langsung Pengambilan keputusan
seharusnya dilaksanakan seluruh rakyat Dalam perkembangannya tidak mungkin mengikutsertakan
seluruh rakyat, sehingga dengan sistem perwakilan