Posted by : Uchiha sasukeee
Sunday, 2 June 2013
Indische Partij
Indische Partij
merupakan organisasi politik pertama di Indonesia. Didirikan oleh Tiga
Serangkai, yaitu Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (Danudirja
Setiabudi), dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki
Hajar Dewantara) pada tahun 1912 di Bandung. Indische Partij secara tegas
menyatakan berjuang untuk melepaskan diri dari penjajahan atau mencapai
kemerdekaan. Hal ini terlihat jelas dari semboyannya yang berbunyi Indie
voor Indiers (Hindia untuk rakyat Hindia), yang dimaksud rakyat Hindia
adalah semua orang keturunan bumiputera, Cina, Arab, Eropa, dan sebagainya,
yang mengakui Hindia sebagai tanah air, Negara dan kebangsaannya. Paham ini
dikenal sebagai Indisch Nationalism, yang di kemudian hari melalui
Perhimpunan Indonesia dan Partai Nasional Indonesia menjadi Indonesisch
Nationalism (Nasionalisme Indonesia). Untuk menyebarkan cita-citanya,
Indische Partij mendirikan surat kabar De Express.
Nama Indische Partij
menjadi terkenal ketika mereka terlibat dalam Komite Bumiputera yang menentang
diadakannya perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Prancis. Suwardi
Suryaningrat menulis sebuah artikel yang berjudul “Als Ik een Nederlandser
Was” (andai aku seorang Belanda) berisi kritikan tajam terhadap pemerintah
Belanda, yang dinilai tidak punya moral merayakan peringatan kemerdekaannya di
negeri yang dijajahnya.
Tulisan tersebut
berisi sindiran terhadap ketidakadilan di daerah jajahan. Karena dianggap
berbahaya, akhirnya pada bulan Agustus 1913 Belanda menjatuhkan hukuman buang
kepada para pimpinan Tiga Serangkai, dan mereka memilih untuk dibuang di negeri
Belanda. Cokroaminoto dipulangkan pada tahun 1014 karena sakit keras. Sedangkan
Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker baru kembali pada tahun 1919.
Setelah pemimpinnya
dibuang Indische Partij mengganti nama menjadi Nasional Indische Partij, tetapi
kurang berpengaruh. Walaupun perjuangan Indische Parti sangat singkat, namun
tujuannya telah memeberi warna baru bagi organisasi pergerakan nasional yaitu
adanya semangat nasionalisme yang mendalam untuk memperjuangkan nasib rakyat
Indonesia. Dalam perkembangannya, Indische Parti dijadikan motivasi oleh
Perhimpunan Indoneia dan Partai Nasional Indonesia.